Ironi Negeri Surga
Diketahui Bersama Bahwa wilayah Negara Indonesia terbentang luas dari sabang sampai merauke. Dengan garis pantai terpanjang di dunia, hutan terbesar yang sering disebut sebagai paru-paru dunia, dan kekayaan alam berlimpah, adalah satu dari sebagian ciri khas Negara kepulauan terbesar di dunia. Yaitu Indonesia. Paradise, kata orang Eropa, dan Jannah (Surga) begitulah sebutan dari orang dari timur tengah. Namun, melimpahnya kekayaan alam belum menjadi modal bagi lompatan quantum perubahan bangsa. Bangsa terbesar ke lima di dunia, yang harusnya mampu sejajar dengan Negara-negara besar. Layaknya Eropa, Jepang, Cina, bahkan Amerika Sekalipun.
Akan tetapi realitas paradoks yang menjadi substansi masalah bangsa saat ini. Negara kepulaan dengan kekayaan melimpah, ironisnya, rakyat masih susah. Beras harus impor,Kedelai harus Impor sumber daya alam dikuasai oleh asing, dikelolah dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran pemilik modal. kiblat ekonomi bangsa masih tunduk kepadacengkraman asing, belum lagi dengan Bobroknya system pemerintahan, demokrasi setengah matang, dan pemimpin produk pencitraan, hambatan bagi kemajuan bangsa. Korupsi masih merjalela, hukum tebang pilih
Seperti yang dipaparkan Benii (penulis) pada halaman satu bagian dua, pada buku "Ironi Negeri kepulauan" “Kekayaan Dalam Cengkraman Asing”. Data-data akurat yang disampaikan penulis, meyakinkan para intelektual bahwa buku ini layak dijadikan referensi untuk mengungah kesadaran. Tidak sekedar menyajikan ironi, atau masalah-masalah bangsa saat ini seperti pada halaman satu, “Negeri Salah Urus”, di halaman dua buku ini juga memberikan pencerahan dan harapan, bagaimana melawan ironi dan menegakkan kedaulatan rakyat.
Salah satu agen penerus Bangsa sekaligus harapan untuk Indonesia adalah para pemuda, kaum muda mempunyai posisi strategis, ia sebagai aktor perubahan. Dengan cita-cita yang adi luhung yaitu terwujudnya perubahanmendasar kearah yang lebih baik untuk indonesia berkemajuan. Buku “Ironi Negeri Kepulauan” karya Benni Pramula (mantan ketua umum DPP IMM) layak dijadikan bacaan bagi segenap komponen bangsa yang menginginkan kemajuan itu. (Red. S)
No comments:
Post a Comment